Sunday, July 29, 2018

Hidup Di Masa Penjajahan atau Memperjuangkan Kemerdekaan?


Dari pelajaran sejarah serta buku – buku dan banyak film yang kita amati, kita bisa menyimpulkan bahwa Indonesia pernah mengalami masa kolonialisme dan imperialisme yang sangat berat. Kolonialisme bisa diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh suatu negara atau bangsa dalam rangka menguasai suatu daerah / wilayah untuk mendapatkan sumber daya. Sedangkan imperialisme adalah sistem politik yang bertujuan untuk menguasai negara lain dan memperoleh keuntungan atau kekuasaan dari negara yang dikuasainya.

Jika ditanya, sudah pasti masyarakat Indonesia memilih untuk merdeka dibandingkan hidup di bawah kolonialisme bangsa asing. Tetapi, apa kita tahu sebabnya? Benarkah hidup di masa kolonialisme benar – benar hal terburuk yang pernah dialami Indonesia?

Kali ini, saya akan menjabarkan beberapa penjelasan yang penting diketahui oleh masyarakat Indonesia yang dapat membantu dalam menjawab pertanyaan tersebut.

Pertama, mari kita lihat dari pola penjajahan bangsa – bangsa yang pernah menguasai Indonesia.

1. Belanda

Belanda menanamkan sistem kerja rodi dan tanam paksa pada rakyat Indonesia, serta adanya politik adu domba atau devide et impera. Namun, keuntungannya untuk Indonesia adalah masyarakat dapat mengetahui cara bercocok tanam yang baik. Selain itu, masyarakat dapat mengetahui lebih banyak tentang tanaman yang sedang laku di pasar internasional.

2. Inggris

Dibandingkan yang lain, bisa dibilang Inggris adalah negara yang paling ‘lembut’ dalam menjajah Indonesia. Pengaruh negatif yang dibawa Inggris saat menguasai Indonesia adalah kesengsaraan rakyat dan pengurasan sumber daya alam seperti rempah – rempah. Walau begitu, dampak positifnya adalah rakyat bisa mempelajari bahasa Inggris dan penerapan sistem perdagangan bebas. Inggris juga menghapus sejumlah kebijakan Belanda yang sangat menyengsarakan rakyat. Selain itu, kebijakan Raffles di bidang hukum mengubah hukum yang berdasarkan warna kulit menjadi hukum yang berdasarkan besar kecilnya kesalahan seseorang, sehingga semua orag dinilai sama di hadapan hukum.

3. Portugis

Bangsa Portugis awalnya datang untuk mencari rempah – rempah. Tetapi, semakin lama, terjadilah monopoli perdagangan rempah – rempah di Indonesia yang disebabkan oleh bangsa Portugis. Di masa kolonialisme Portugis juga banyak terjadi perang karena perlakuan bangsa Portugis kepada rakyat Indonesia yang dapat dibilang sangat tidak adil dan menyengsarakan rakyat. Dampak positifnya adalah berkembangnya agama Katolik di Indonesia serta adanya musik keroncong yang dibawa bangsa Portugis.

4. Jepang

Adanya sistem kerja paksa atau romusha dan eksploitasi sumber daya alam Indonesia adalah salah satu hal tak terlupakan yang terjadi di masa penjajahan Jepang di Indonesia. Tetapi, kita tidak bisa melupakan hal – hal positif yang dibawa Jepang kepada Indonesia, contohnya tingginya harapan rakyat Indonesia untuk merdeka, kebebasan berbicara dengan bahasa Indonesia serta penghapusan sistem yang mendiskriminasi rakyat seperti fasilitas belajar. Selain itu, beberapa organisasi yang dibentuk untuk persiapan kemerdekaan Indonesia juga lebih bebas.

Dengan penjelasan ini, kita dapat tahu bahwa masa penjajahan paling menguntungkan bagi Indonesia adalah masa penjajahan Inggris. Sekarang, kita akan berpikir. Apa yang akan terjadi jika Indonesia masih dalam genggaman Inggris?

Kita pasti sudah tahu tentang negara – negara persemakmuran Inggris. Mulai dari Australia, New Zealand, sampai Brunei Darussalam. Begitulah yang akan terjadi pada Indonesia sekarang jika masih dikuasai oleh Inggris.

Bukankah negara – negara tersebut lebih maju daripada Indonesia? Ya, karena pemerintahan Inggris menguntungkan bagi negara yang dijajahnya. Inggris memajukan dan membangun negara – negara tersebut, tidak seperti Belanda atau Portugis. Inggris juga tidak terlalu mengambil keuntungan dalam waktu singkat, karena selama negara – negara tersebut masih di dalam penguasaan Inggris, berarti Inggris dapat dengan mudah mengambil keuntungan, walaupun sedikit.

Walau begitu, kita harus tetap bersyukur bisa menjadi bangsa merdeka. Perjuangan para pahlawan yang berani bertekad untuk mengusir penjajah dari tanah air harus diacungi jempol. Walaupun Indonesia belum bisa menjadi lebih maju daripada negara – negara persemakmuran Inggris, Indonesia masih dapat mempertahankan kemerdekaan dengan berbekal pengalaman dan pengetahuan tentang masa kolonialisme dan imperialisme bangsa asing. Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang masih berlimpah yang cukup untuk menyejahterakan rakyat.

Kelak, Indonesia dapat menjadi lebih maju dari negara – negara persemakmuran Inggris dengan kemerdekaannya sendiri jika kita terus berusaha untuk mewujudkan kehidupan yang makmur dan stabil bagi tanah air. Dengan semangat yang tertanam di tubuh Indonesia serta pengetahuan yang kita dapatkan, kita bisa melangkah lebih cepat dalam pembangunan bangsa Indonesia. Semoga dengan artikel ini, kita bisa menambah wawasan tentang alasan mengapa kita lebih memilih untuk merdeka dibandingkan di bawah kolonialisme dan imperialisme bangsa asing, serta kita bisa lebih mantap untuk membangun Indonesia yang lebih baik nantinya.


Saturday, July 28, 2018

the man behind the flowers

Here’s a new entry so this blog won’t be that empty. This is a poem that I wrote at 1 p.m after listening to a song. This poem is heavily based on the song called The Truth Untold by BTS and the storyline that they adapted to the song, which is about Smeraldo Flower. The story and the song are both 10/10 would recommend, so don’t hesitate to check it out.


The Man Behind The Flowers



Once there was a man
In such a grotesque land
He held flowers on his hand
And he seems unsure of where he stands

Once there was a girl
She was seeking some forgiving
Others wanted diamonds, some needed pearls
She just wanted to make a living

Soon, realized this man
There was a woman wandered into his garden
He didn’t know her plan
But he knew he had to find out her burden

Teardrops fell when he found out
He knew he could do something
“If only she wouldn’t freak out
If only I looked fascinating”

Months and months, she didn’t come back
The man cried looking at his withered lilac
He fell behind the bar of his door


And said, “I wish I loved myself more”